Pages

Cabuk Rambak yang Hampir Punah

Cabuk Rambak yang Hampir Punah

Cabuk Rambak yang Hampir Punah

Bondan Winarno - detikFood
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Jakarta - Hidangan sederhana ini pernah hampir punah, tetapi kini mulai populer kembali. Ketupat lembut berukuran super besar, diiris tipis-tipis dan ditebar di atas pincuk (piring dari daun pisang), lalu disiram sambal dari beras dan wijen sangrai yang ditumbuk, dibumbui daun jeruk dan cabe. Warna sambalnya agak pucat, tetapi rasanya dahsyat.

Versi aslinya dimakan dengan rambak (krupuk kulit). Tetapi, karena rambak mahal, sekarang diganti dengan karak (krupuk gendar). Mari kita cegah supaya jangan punah. Sempatkan waktu untuk mencicipinya!

Di masa lalu, cabuk rambak dijajakan oleh mbok-mbok yang menggendong jualannya. Sekarang dapat dijumpai di Pasar Gede, atau di Jalan Ketandan, dekat lampu lalu lintas. Juga tersedia di Waroeng Tempo Doeloe Pecel Solo dan beberapa rumah makan lain.


(dev/Odi)

0 komentar:

Posting Komentar