Wisata Religi
Kelenteng Sam Poo Kong Setara Borobudur
I Made Asdhiana | Rabu, 27 Juli 2011 | 22:40 WIB
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Warga Tionghoa membakar patung kertas saat mengikuti doa Ci Swak di Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2011). Ci Swa tersebut merupakan tradisi tolak bala saat memasuki Tahun Kelinci.
Khusus pada 28 Juli 2011 sampai pada 30 Juli 2011, pengunjung tidak membayar.
-- Tutuk Kurniawan
Patung Laksamana Cheng Ho tersebut merupakan patung terbesar di dunia dan baru akan diresmikan pada Jumat (29/7/2011) malam. "Pada acara peresmian itu kami memperkirakan akan ada 10.000 pengunjung yang datang. Sehari sebelum peresmian akan ada pagelaran wayang kulit dan sehari setelah peresmian bertepatan dengan peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho," katanya.
Peresmian patung Laksamana Cheng Ho dimulai pukul 19.30 WIB diawali dengan penyalaan lilin oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo pada pukul 19.00 WIB.
Tutuk menjelaskan bahwa peresmian patung Laksamana Cheng Ho akan sangat meriah hingga pagi hari karena akan ada parade seni dari daerah dan negara tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho dan pesta kembang api.
Sementara pada peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho yang lebih dikenal dengan Sam Poo Besar tersebut, akan ada arak-arakan membawa patung Sam Poo Tay Jin dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong pukul 05.00 WIB.
Tutuk menambahkan bahwa selama dua hari, tanggal 29 dan 30 Juli 2011, pengunjung gratis masuk Kelenteng Sam Poo Kong. "Jika biasanya pengunjung datang ke Kelenteng Sam Poo Kong membayar Rp 3.000 untuk domestik dan Rp 30.000 untuk turis mancanegara, khusus pada 28 Juli 2011 pukul 00.00 WIB sampai pada 30 Juli 2011 pukul 00.00 WIB, pengunjung tidak membayar," papar Tutuk.
Ia memperkirakan jumlah pengunjung ke Kelenteng Sam Poo Kong akan meningkat sekitar 50 persen setelah acara peresmian patung Laksamana Sam Poo Kong pada Jumat (29/7/2011) malam. "Jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk penataan Kelenteng Sam Poo Kong sudah menghabiskan sekitar Rp 2,5 miliar," kata Tutuk.
0 komentar:
Posting Komentar