Pages

'Enggan Punya Anak', Tren Masyarakat Asia

'Enggan Punya Anak', Tren Masyarakat Asia
Headline
wordpress.com
Oleh: Dahlia Krisnamurti
Gaya Hidup - Senin, 18 Juli 2011 | 13:15 WIB

INILAH.COM,Jakarta - Memiliki anak setelah menikah adalah impian setiap orang. Namun tidak bagi sebagian besar masyarakat Asia. Mereka justru enggan memiliki anak, meski sudah terikat dalam pernikahan. Mengapa demikian?

Anggapan memiliki anak justru merepotkan terlebih dilihat dari segi finansial nampaknya telah membayangi sebagian besar masyarakat di Asia, sehingga muncul sebuah trend sejumlah negara seperti Korea, Jepang dan Singapura untuk menikah tetapi tidak mempunyai anak.

Di negara Jepang, misalnya, tren menikah tanpa anak ini mungkin terlihat dengan tingkat kelahiran rendah.

Sebuah penelitian yang diketuai Kunio Kitamura, kepala klinik Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, menemukan bahwa sekitar 40% pasangan menikah mengatakan, mereka tidak melakukan hubungan seks dalam sebulan terakhir.

"Ini secara langsung berkaitan dengan menurunnya tingkat kelahiran, sebagai efek enggan memiliki anak," kata Kitamura.

Hasil survei itu menjadi kekhawatiran pemerintah Jepang yang ingin mendorong pasangan muda memiliki keturunan agar dapat mengembalikan tingkat kelahiran rendah dan mencegah kemungkinan runtuhnya perekonomian negara.

Tren dipercaya sebagai faktor penyebab utama, khususnya di pedalaman Jepang, di mana perempuan yang melahirkan harus berhenti bekerja, berkurangnya pusat kesehatan anak, dan faktor sistematis lainnya.

Populasi Jepang sudah berangsur menurun dengan semakin banyak orang muda yang menunda memulai keluarga karena menganggap sebagai beban keuangan, gaya hidup, dan karier.

Secara umum, survei itu menemukan bahwa seluruh kategori usia menunjukkan kecenderungan minat seksual yang menurun, kecuali pria berusia 30-34 yang terhitung 5,8% tidak tertarik dengan seks, lebih baik daripada pada 2008 yang menunjukkan 8,6%.

Jajak pendapat itu juga menemukan bahwa 40,8% pasangan menikah mengatakan, mereka tidak berhubungan seks dalam sebulan terakhir, meningkat dari 36,5% dalam survei 2008 dan 31,9% dalam survei 2004.

Sama halnya dengan yang terjadi di Korea Selatan, sebagian warga sudah menjadikan 'tidak memiliki anak' menjadi tren sehingga menyebabkan tingkat kelahiran terendah di dunia, bahkan lebih rendah daripada Jepang.

Seperti dilansir BBC.co.uk, malahan pemerintah Korea Selatan meminta warganya pulang ke rumah dan berusaha memiliki keturunan.

Melalui Departemen Kesehatan, akan memberi hadiah kepada pegawainya yang berhasil memiliki anak lebih dari satu. Departemen tersebut juga menyelenggarakan pertemuan agar para pegawai bertemu pasangannya.

Tetapi para pengecam memandang yang diperlukan adalah perubahan menyeluruh untuk mengatasi beban biaya pemeliharaan dan pendidikan anak yang mendorong banyak anak muda tidak berkeluarga. [mor]

0 komentar:

Posting Komentar