Pages

KEKUATAN KATA-KATA

KEKUATAN KATA-KATA

OPINI | 27 July 2011 | 13:32

Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang, begitu terkenal karena penelitiannya mengenai kristal air dan rahasianya. Dalam salah satu penelitiannya, ia mencoba menempelkan kertas pada dua buah botol air. Untuk botol yang pertama ditempelkan kata “terima kasih” dengan huruf-hurufnya yang menghadap ke dalam, sedangkan botol kedua ditempelkan kata “bodoh” juga dengan huruf-huruf yang menghadap ke dalam. Hasil percobaannya ini sungguh mengejutkan. Botol air yang ditempelkan kata “terima kasih” menghasilkan kristal air heksagonal yang sangat indah, tetapi botol air yang ditempelkan kata “bodoh” menghasilkan kristal air yang tidak utuh dan terbelah. Kata-kata memiliki kekuatan. Itulah yang bisa kita tangkap dari penelitian yang dilakukan Emoto. Kata-kata yang baik akan berdampak positif, tetapi kata-kata yang negatif memiliki daya untuk menghancurkan.
Sebuah pengalaman nyata. Seorang teman mengungkapkan pada saya tentang kekesalannya terhadap bapak kostnya. Ia mengatakan bahwa ia merasa tersakiti karena ungkapan bapak kostnya yang mengatakan dia “bodoh”. Padahal, seumur hidupnya, orang tuanya saja tidak pernah mengatakan ia “bodoh”, tetapi seorang bapak yang hanya bergelar bapak kost bisa tega mengatakan ia “bodoh”. Sungguh, kata itu sangat menyakiti hati teman saya ini. Ia sunggguh heran, orang yang tidak mengenal dia dengan baik dengan mudahnya mengatakan ia “bodoh”
Kata-kata adalah ungkapan jiwa, karena itu kata-kata yang kita ungkapkan kepada orang lain akan berdampak juga bagi jiwa orang tersebut. Kita tahu bahwa sebagian besar tubuh kita terbentuk dari 70% air. Itu artinya, kata-kata yang kita ungkapkan pada seseorang akan menimbulkan reaksi tubuh, reaksi air yang terkandung dalam tubuh kita. Kata-kata yang positif tentu akan menimbulkan reaksi positif, tetapi kata-kata yang negatif akan menimbulkan reaksi yang negatif pula. Mungkin inilah yang menyebabkan, orang yang sehat adalah orang yang punya pemikiran yang positif dalam hidupnya, sedangkan orang yang sakit adalah orang yang diliputi pikiran-pikiran yang negatif baik tentang orang lain maupun dirinya sendiri. Jika kita mengikuti percobaan yang dilakukan oleh Emoto, maka mungkin saja, ketika cara berpikir kita positif, air yang ada dalam tubuh kita pun membentuk kristal-kristal yang indah, dan sekaligus pula menciptakan kondisi tubuh yang sehat. Sebaliknya, ketika cara berpikir kita cenderung negatif, maka air yang ada dalam tubuh kita pun membentuk kristal-kristal yang tidak utuh dan terbelah. Kini, kita tinggal memilih, ingin kristal air yang indah atau kristal yang tidak utuh dan terbelah.

Referensi: Masaru Emoto, The Hidden Messages in Water (buku)

0 komentar:

Posting Komentar