Pages

Wuih! Makan Sosis Ternyata Berbahaya

Wuih! Makan Sosis Ternyata Berbahaya
Headline
dailymail.co.uk
Oleh: Dahlia Krisnamurti
Jumat, 29 Juli 2011 | 09:30 WIB

INILAH.COM,Jakarta - Sosis merupakan makanan yang banyak digemari, selain karena rasanya lezat, makanan ini juga tergolong mudah disajikan. Namun siapa sangka ternyata sosis sangat berbahaya bagi kesehatan.

Sebuah studi baru menyebutkan bahwa banyak mengkonsumsi sosis dapat mengakibatkan kanker kolorektal atau kanker usus.

Seperti dilansir dari Dailymail, sebuah penelitian yang dilakukan Dana Penelitian Dunia menemukan bahwa 50 gram saja sosis yang dimakan setiap hari dapat meningkat penyakit kanker usus hingga 20%. Karena meski terasa enak ternyata daging sosis mengandung kolesterol dan sodium yang tinggi.

Selain itu, sosis juga mengandung bahan pengawet. Bahan pengawet inilah yang memungkinkan daging sosis dapat tahan berhari-hari. Bahan-bahan berbahaya lain yang terkandung dalam sosis adalah Mononatrium/Monosadium Glutamat (MSG).

Zat inilah yang membuat sosis terasa, lezat meski tak menggunakan bumbu tambahan apapun saat disajikan. Seperti diketahui MSG sangat berbahaya jika dikonsumsi berlebih (lebih 6 mg gram per hari) karena dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan sebagainya.

"Sosis harus dipasarkan dengan label peringatan yang dapat membantu konsumen lebih memahami resiko gangguan terhadap kesehatan," kata Susan Levin, direktur pendidikan nutrisi komite USA. [mor]

Indahnya Moskwa di Musim Panas...

Indahnya Moskwa di Musim Panas...
I Made Asdhiana | Selasa, 26 Juli 2011 | 11:44 WIB

KOMPAS/IWAN SANTOSAGereja Saint Basil yang dibangun pada abad ke-16 menjadi salah satu landmark di Lapangan Merah (Krasnoyarsk Ploschad) di pusat Moskwa.Wisatawan selalu menyempatkan diri berpose di Lapangan Merah yang menjadi ikon wisata Rusia.
 
KOMPAS/IWAN SANTOSAWisatawan dan warga Moskwa menikmati air mancur di salah satu sudut Kremlin. Warga melemparkan uang receh ke kolam di air mancur tersebut dengan mengutarakan maksud baik dan memperoleh keberuntungan.
KOMPAS/IWAN SANTOSAGedung Lubjanka merupakan berkas markas intelijen Uni Soviet, KGB, yang ditakuti. Kini gedung itu menjadi salah satu ikon wisata dan masih berfungsi sebagai kantor badan intelijen Federasi Rusia, FSB. 
Oleh: Iwan Santosa
MOSKWA di musim panas Juni 2011. Ibu kota Rusia yang didirikan tahun 1147 itu begitu indah. Kawasan cincin emas (Golden Ring), yakni sekitar Kremlin-Lapangan Merah yang berada di tepi Sungai Moskwa, menjadi magnet bagi wisatawan dari seluruh dunia.
Saat baru tiba di Bandara Domodedovo, Moskwa, menjelang petang, Kompas bersama seorang wartawan Kantor Berita Bernama Malaysia memiliki waktu tersisa sekitar tujuh jam sebelum langit menjadi gelap sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Bermodal sepatah dua patah kata Bahasa Rusia, kami memutuskan pergi ke Lapangan Merah dengan menumpang kereta bawah tanah yang disebut Metro.
Setiba di Stasiun Metro VDNKH (dilafalkan Vedenkha) di dekat Museum Aeronotika, tempat pameran 50 tahun misi Yuri Gagarin berlangsung, kesulitan langsung menghadang. Mesin penjual tiket hanya menyajikan layanan dalam huruf Cirillic yang berbeda dengan alfabet latin.
Setelah bertanya ke beberapa muda-mudi, kami pun memilih tiket perjalanan pulang-pergi seharga 56 rubel (sekitar Rp 17.500) dari VDNKH ke Stasiun Okhotny Ryad, tempat terdekat ke Lapangan Merah dan Kremlin yang bersebelahan.
Kurang dari dua puluh menit, perjalanan Metro Moskwa dari VDNKH ke Okhotny Ryad. Kereta bawah tanah Moskwa, yang mulai beroperasi tahun 1930-an, melayani 12 juta penduduk kota dan setiap tahun mengangkut 3,3 miliar penumpang menjadi solusi cerdas buat kota berpenduduk padat.
Kami berdua menuju salah satu pintu keluar Stasiun Metropolitan Okhotny. Lagi-lagi tersasar. Namun, untunglah kami berjalan ke salah satu jurusan ke depan gedung Bolshoi Theater (secara harifiah berarti teater besar), tempat balet Danau Angsa yang terkenal itu dipentaskan. Sayangnya, saat ini Bolshoi Theatre sedang direnovasi.
Kami berjalan menyusuri Jalan Tverskaya—bulevar ala Sudirman-Thamrin di Moskwa—hingga di sudut jalan terlihat gedung-gedung berwarna merah. Itulah Kremlin dan Lapangan Merah alias Krasnoyarsk Ploschad.
Bergegas kami melewati Lapangan Revolusi—peringatan Revolusi Bolshevik—menuruni terowongan penyeberangan dan tiba di depan Lapangan Merah. Terlihat pintu gerbang merah yang dibangun kembali medio tahun 1990-an setelah Glasnost dan Perestroika dicanangkan Presiden Mikhail Gorbachev.
Bersebelahan dengan gerbang terlihat bangunan serba merah, itulah Museum Sejarah Nasional. Sementara di depan museum terlihat patung seorang jenderal di atas kuda sebagai peringatan Perang Dunia II (Orang Rusia menyebutnya sebagai Perang Patriotik). Jenderal tersebut adalah Giorgi Zhukov yang mengalahkan pasukan Jerman dan menguasai Berlin bulan Mei 1945.
Zhukov sebetulnya secara tidak langsung turut memicu invasi Jepang ke Asia Tenggara. Apa pasal? Pada bulan September 1939, Zhukov mengalahkan bala tentara Nippon di perbatasan Mongolia. Jepang yang melancarkan agresi serta memperluas wilayah selepas menguasai Manchuria dihancurkan Zhukov. Jepang lalu mengalihkan sasaran ekspansi ke Asia Tenggara dan Perang Pasifik pecah!
Memasuki Lapangan Merah, kami menyaksikan Gereja Our Lady of Kazan. Gereja itu juga dibangun kembali medio 1990-an. Kami berada di tengah kompleks perbentengan—Kremlin dalam Bahasa Rusia secara harifiah berarti benteng—yang menjadi cikal bakal bangsa Rusia merdeka pada tahun 1400-an hingga 1500-an yang sempat berada di bawah kekuasaan Khan di Kazan dan bangsa Polandia.
Tepat di ujung Lapangan Merah terlihat bangunan berkubah warna-warni yang dulu dikenal di Indonesia dalam permainan komputer Tetris, itulah Gereja Santo Basil. ”Ada empat menara dengan kubah warna-warni. Itu menandakan empat penjuru mata angin. Gereja ini dirancang seorang arsitek Italia,” kata Sobolev.
Moskwa pun menjadi potret keberagaman. Ada sekitar 100 kelompok etnis hidup di Rusia. Bangsa Rusia tidak menggunakan istilah mayoritas dan minoritas dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Alexander Sobolev menunjukkan sebuah masjid terbesar di Rusia yang sedang dibangun tidak jauh dari Cincin Emas Moskwa.
Salah satu landmark di Lapangan Merah adalah Mausoleum Lenin yang sayangnya sedang ditutup karena ada persiapan sebuah pertunjukan seni yang menempatkan sebuah panggung di dekat Bapak Komunis Dunia itu.
Tempat lain yang layak dikunjungi adalah pertokoan GUM yang memanjang di seberang Mausoleum Lenin. Tempat itu merupakan pertokoan resmi negara di era komunis. Tak jauh dari sana terdapat pertokoan bawah tanah yang menyambung dengan Stasiun Metro.
Masih pada kawasan sama, terdapat tembok peringatan Perang Dunia II, api abadi, dan tulisan dalam aksara Cirilic yang mencatat sejumlah lokasi pertempuran berdarah, seperti Tula dan Sebastopol. Terlihat tiga serdadu menjaga lokasi, seperti Guardsman yang menjaga Istana Buckingham di London.
Malam pun menjelang. Sejumlah muda-mudi Rusia berbaur dan menghabiskan malam musim panas yang indah.
Sumber : Kompas Cetak

6 Media Asing Promosikan Pariwisata RI

6 Media Asing Promosikan Pariwisata RI
I Made Asdhiana | Senin, 25 Juli 2011 | 16:48 WIB

KOMPAS/JANNES EUDES WAWA Sejumlah wisatawan menikmati formasi batu granit di atas hamparan pasir putih di Pulau Babi, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Batu granit ini menjadi salah satu daya tarik yang menyedot wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi Pulau Belitong dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. 
 
DOK WWW.TRAVELERBALI.COMTuris bersepeda menyusuri pematang sawah di Jatiluwih, Tabanan Bali.
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Umat Hindu usai sembahyang di pura Lingsar, Lombok Barat, NTB, Jumat (8/7/2011). Pura tertua di pulau Lombok tersebut dibangun pada tahun 1714 oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem, terdiri dari dua yakni pura Gaduh yang khusus digunakan umat Hindu, dan pura Kemaliq yang juga digunakan umat Islam suku Sasak untuk beribadah.
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Pemain dari Sanggar Gita Lestari menampilkan dramatari "Calonarang: Ketundung Ratna Mengali" di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (21/7/2011) malam. Calonarang adalah Ratu Leak yang membuat wilayah Kerajaan Kediri dilanda gerubug (wabah) yang mematikan.


JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka menyukseskan Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC), Kementerian Luar Negeri mengundang 6 wartawan asing untuk meliput dan menulis soal potensi investasi pariwisata di Indonesia. Kegiatan Journalist Familiarization Trip 2011 ini dimulai sejak 22 hingga 28 Juli 2011.
Keempat daerah ini memiliki daya saing dan bernilai jual.
-- Henky Manurung
Keenam wartawan asing tersebut adalah Lorna Edward (The Age, Australia), Nicholas Domeyko Tocigl (Travel Time, Cile), Xu Cong (China Bisnis Journal, China), David Michael Carruth (10 Magazine, Korea Selatan), Katie Foley (In Business, Selandia Baru), dan Rezvan Maliheh Ghobadi (Asia Financial News, Iran).
Menurut Dewi Mayangsari Kusumaastuti, Direktur Kerja Sama Intra Kawasan Amerika dan Eropa Kemenlu, keenam media massa dan wartawan asing ini telah dipilih oleh Kedutaan Besar Indonesia yang berada di negara masing-masing. "Mereka wartawan yang mengerti tentang pariwisata dan investasi," ujarnya, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Negara asal para wartawan dipilih karena memiliki potensi besar untuk berinvestasi di Indonesia. Alasan lainnya, agar para wartawan ini memublikasikan destinasi pariwisata Indonesia di negaranya masing-masing sehingga dapat menjadi pasar pariwisata baru untuk Indonesia.
Dewi berharap mereka dapat menjadi mitra untuk memperbaiki dan meningkatkan citra iklim investasi Indonesia. Dengan berkembangnya investasi, lanjut Dewi, akan membuka lapangan serta kesempatan kerja baru untuk masyarakat.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata memilih empat daerah tujuan investasi yang akan diliput oleh enam wartawan asing tersebut, yakni Tanjung Lesung, Belitung, Mataram, dan Bali.
Kepala Sub Direktorat Investasi Usaha Kemenbudpar, Henky Manurung, mengatakan, keempat daerah ini memiliki daya saing dan bernilai jual. Karena itu, patut untuk dipromosikan dan diperkenalkan kepada para calon investor. "Sebanyak 100 persen modal yang dimiliki para investor asing dapat diinvestasikan untuk bisnis resort, lapangan golf, pusat pameran dan konvensi, konsultan pariwisata, hingga hotel," kata Henky.
Sementara partisipasi modal asing, atau 50 persen saham yang dimiliki investor asing, bisa dialokasikan untuk bisnis motel, home-stay, bahkan hotel berbintang 1 atau 2. Henky menambahkan, kesempatan partisipasi modal asing juga terbuka lebar untuk wisata alam dan budaya, wisata atraksi, taman rekreasi, restoran, kafe, hingga spa.
Sumber : Antara

Hii, Ada Kondom di Dalam Sup

Hii, Ada Kondom di Dalam Sup

Headline
straitstimes.com
Oleh: Vina Ramitha
Jumat, 29 Juli 2011 | 03:30 WIB

INILAH.COM, Rio de Janeiro – Perempuan Brasil ini terkejut luar biasa saat membuka saus tomat yang hendak ia makan. Pasalnya, ada kondom di dalamnya. Duh!
Perempuan yang tak disebutkan namanya itu, seperti diberitakan Straits Times, akan menerima ganti dugi sebesar US$5.000 dari perusahaan yang memproduksi saus tomatnya. Negara Bagian Rio Grande do Sul pun melayangkan tuntutan.
Saus tomat tersebut tadinya digunakan si perempuan untuk tumis bakso yang hendak ia gunakan. Setelah menuangkan saus, ia baru melihat ada tumpukan aneh di bagian bawah kaleng. Ternyata, apa yang ia lihat itu merupakan kondom.
Hakim Joao Gilberto Marroni Vitola menyatakan, keluarga si perempuan langsung merasa jijik. Sementara perusahaan produsen mengatakan, seluruh proses produksi dan kemasan dilakukan secara otomatis.

Kampung Naga, Merasakan Adat Leluhur

Kampung Naga, Merasakan Adat Leluhur
K47-11 | I Made Asdhiana | Selasa, 26 Juli 2011 | 11:53 WIB
k47-11Objek Wisata Kampung Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat.

k47-11Kampung Naga di Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan Kampung Adat yang Masih memegang Teguh Adat Istiadat Leluhur.

KOMPAS.com — Apabila Anda sedang berlibur di Tasikmalaya, Jawa Barat, tak salah jika Anda berkunjung untuk merasakan dan menikmati masuk ke sebuah perkampungan adat yang masih sangat tradisional, yaitu ke Kampung Naga.
Kampung Naga, merupakan sebuah perkampungan adat yang masih tetap memegang teguh adat istiadat leluhur, meskipun berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang modern,  dalam kehidupannya mereka masih tetap menjalankan kehidupan tempo dulu.
Beberapa keunikan khas adat istiadat Kampung Naga di antaranya jalan masuknya pun harus turun ke lembah menata tangga sebanyak 360 anak tangga dan jumlah rumah di sini tidak akan melebihi 112 bangunan.
Selain itu, bentuk rumahnya pun sama, yakni menggunakan atap yang terbuat dari ijuk atau rumbia, yaitu sabut pelepah dari puhon aren. Sementara dindingnya terbuat dari bilik bambu, bahkan ada yang terbuat dari serat rotan yang dianyam hingga menyerupai tikar yang berukuran besar.
Di atas daun pintu terdapat sebuah anyaman yang dinamakan tanda angin. Semua bangunan tidak boleh menggunakan cat, kecuali menggunakan kapur sirih dengan warna identik putih. Selain bangunan rumah tempat tinggal, juga terdapat tiga bangunan besar, yaitu masigit (masjid), bale patemon (tempat pertemuan), serta leit (lumbung padi). Tempat-tempat tersebut sering dijadikan untuk keperluan upacara adat Kampung Naga.
Adapun upacara yang biasa dilakukan selalu mengikuti tahun Hijriah, di antaranya Upacara Sakral yang biasa dilaksanakan sewindu sekali pada bulan Maulud pada tahun Alif. Selain itu, Syukuran Tengah Tahun pada bulan Jumadil Akhir, serta Syukuran Tengah Bulan yang biasa dilakukan pada pertengahan bulan dan pelaksanaan Lebaran pada bulan Idul Fitri dan Idul Adha.
Di sebelah timur Kampung Naga, terdapat Hutan Keramat dan makam leluhur, yaitu makam Sembah Dalem Singaparna, yang dikelilingi dengan sungai terbesar di Tasikmalaya, yaitu Sungai Ciwulan. Lokasi Kampung Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, atau tepat di pinggir jalan raya Tasikmalaya menuju Garut.

Foto - foto yang tidak bisa dijelaskan

Sebuah foto bernilai ribuan kata" mengacu pada gagasan bahwa cerita kompleks dapat digambarkan hanya dengan satu gambar diam. Foto-foto yg ane bagikan di sini paling cocok untuk kutipan ini.

Tema balik foto-foto ini adalah "Kekerasan & Destruction" dan Anda benar-benar bisa merasakan sakit, emosi, dan kesedihan hanya dengan melihat foto-foto.

10. Protection

9.Start-over

8.Run

7.Need

6.Fear

5.Why?

4.Don’t!

3.Planning

2.End

1. Hope

Warna Mobil Cerminkan Pribadi Pemiliknya

Warna Mobil Cerminkan Pribadi Pemiliknya
Headline
/timesofindia.indiatimes.com
Oleh: Billy A. Banggawan 
Jumat, 29 Juli 2011 | 08:07 WIB

INILAH.COM, Wellington – Warna mobil yang menjadi pilihan Anda ternyata mewakili banyak hal mengenai pribadi Anda. Apa itu?
Warna perak mencerminkan pemiliknya yang menyukai tampilan futuristik dan elegan. Namun terdapat hal yang kurang menyenangkan dari penyuka warna perak, yakni penyuka warna ini cenderung cerewet dan suka pilah pilih.
Warna merah mencerminkan kecepatan, berenergi tinggi dan dinamisme. Sementara itu, coklat mencerminkan dasar dan selera yang sederhana. Coklat tua mengisyaratkan orang yang rendah hati dan tak suka melakukan pendekatan tak masuk akal.
Sementara itu, hitam mencerminkan seseorang yang kuat, tak mudah dimanipulasi dan menghargai klasik. Sedangkan abu-abu mencerminkan sifat praktis, tenang, dan senang bersama-sama.
Untuk hijau tua mencerminkan tradisional, dapat dipercaya dan seimbang. Kuning mencerminkan orang yang bersemangat, disposisi matahari dan aneh. Emas mencerminkan menyukai kenyamanan.
Oranye mencerminkan orang yang ceria, senang berbicara dan plin-plan. Sedangkan ungu tua mencerminkan kreatif dan individualistik seperti ditulis Thaindian. [mor]

Jumat, Patung Cheng Ho Diresmikan

Jumat, Patung Cheng Ho Diresmikan
I Made Asdhiana | Rabu, 27 Juli 2011 | 20:58 WIB


EDDY NGADIWIDJAYA Patung Laksamana Cheng Ho di kelenteng Sam Poo Kong Semarang akan menjadi ikon baru pariwisata Jawa Tengah.

SEMARANG, KOMPAS.com — Patung Laksamana Cheng Ho, patung terbesar di dunia yang berada di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang, akan diresmikan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, Jumat (29/7/2011) malam.
Ketua Panitia Penataan Kelenteng Sam Poo Kong, Tutuk Kurniawan, di Semarang, Rabu (27/7/2011), mengatakan, peresmian patung setinggi 12,7 meter (tinggi patung 10,7 meter ditambah tempat patung 2 meter) tersebut akan dimeriahkan dengan berbagai parade seni. "Nantinya akan ada tarian dari negara yang pernah menjadi tempat pendaratan Laksamana Cheng Ho, seperti India, Malaysia, dan Vietnam," kata Tutuk.
Tidak hanya parade seni, lanjut Tutuk, nantinya juga akan ada pesta kembang api selama 12 menit tanpa henti pada Jumat (29/7/2011) pukul 19.45 WIB dan 24.00 WIB. "Acara akan dimulai pukul 19.00 WIB dengan penyalaan lilin oleh Gubernur Jateng diteruskan peresmian dengan penandatanganan prasasti juga oleh Gubernur Jateng, Bibit Waluyo," katanya.
Menurut Tutuk, patung setinggi 12,7 meter tersebut menggantikan patung lama yang hanya berukuran 1,8 meter. Patung tersebut sudah tiba dan langsung ditempatkan di Kelenteng Sam Poo Kong sekitar tiga bulan lalu.
Ia menceritakan, pergantian patung Laksamana Cheng Ho tersebut merupakan keinginan kuat dari Gubernur Jateng, Bibit Waluyo.
Gubernur menginginkan ada tempat wisata yang dapat menjadi tujuan utama wisata dan terpilihlah Kelenteng Sam Poo Kong. Untuk menjadikan Kelenteng Sam Poo Kong sebagai tempat tujuan wisata, Gubernur menginginkan patung Laksamana Cheng Ho diganti dengan ukuran besar yang akhirnya keinginan tersebut disambut oleh salah satu umat yang ada di Batam, yang menyumbangkan patung Laksamana Cheng Ho.
"Patung tersebut didatangkan langsung dari China. Awalnya mau dibantu patung berukuran 20 meter, tetapi karena kesulitan dalam pengiriman, akhirnya diputuskan 10,7 meter," katanya.
Tutuk menambahkan, sehari sebelum peresmian patung Laksamana Cheng Ho, Kamis (28/7/2011) pukul 19.00 WIB di Kelenteng Sam Poo Kong, akan digelar wayang kulit yang dapat dinikmati oleh masyarakat Kota Semarang dan pengunjung.
Setelah acara peresmian patung Laksamana Cheng Ho, tanggal 30 Juli 2011, akan ada perayaan Sam Poo Besar, yakni arak-arakan patung Sam Poo Tay Jin dari Kelenteng Tay Kak Sie pukul 05.00 WIB menuju Kelenteng Sam Poo Kong. "Saat ini sudah terdaftar 1.400 orang yang akan berwajah coreng-moreng ala wayang opera Tiongkok (tahun lalu menggunakan topeng). Pengawal berwajah coreng moreng tersebut disebut Bee Kun," kata Tutuk.
Sumber :Antara

Kelenteng Sam Poo Kong Setara Borobudur

Wisata Religi
Kelenteng Sam Poo Kong Setara Borobudur
I Made Asdhiana | Rabu, 27 Juli 2011 | 22:40 WIB

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Warga Tionghoa membakar patung kertas saat mengikuti doa Ci Swak di Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2011). Ci Swa tersebut merupakan tradisi tolak bala saat memasuki Tahun Kelinci.

SEMARANG, KOMPAS.com — Kelenteng Sam Poo Kong saat ini sebagai tempat tujuan wisata religi telah setara dengan Candi Borobudur yang ada di Kabupaten Magelang. "Jika di tempat lain masih mendapat kunjungan dari wisatawan lokal, pengunjung Kelenteng Sam Poo Kong dikunjungi turis mancanegara setara dengan Borobudur," kata Ketua Panitia Penataan Kelenteng Sam Poo Kong, Tutuk Kurniawan, di Semarang, Rabu (27/7/2011).
Khusus pada 28 Juli 2011 sampai pada 30 Juli 2011, pengunjung tidak membayar.
-- Tutuk Kurniawan
Tutuk mengatakan, untuk menjadikan Kelenteng Sam Poo Kong sebagai salah satu tempat tujuan utama wisata di tingkat Jateng selain Candi Borobudur, yakni dengan mengganti patung Laksamana Cheng Ho dari yang sebelumnya 1,8 meter menjadi 12,7 meter (patung 10,7 meter ditambah tempat patung 2 meter).
Patung Laksamana Cheng Ho tersebut merupakan patung terbesar di dunia dan baru akan diresmikan pada Jumat (29/7/2011) malam. "Pada acara peresmian itu kami memperkirakan akan ada 10.000 pengunjung yang datang. Sehari sebelum peresmian akan ada pagelaran wayang kulit dan sehari setelah peresmian bertepatan dengan peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho," katanya.
Peresmian patung Laksamana Cheng Ho dimulai pukul 19.30 WIB diawali dengan penyalaan lilin oleh Gubernur Jateng Bibit Waluyo pada pukul 19.00 WIB.
Tutuk menjelaskan bahwa peresmian patung Laksamana Cheng Ho akan sangat meriah hingga pagi hari karena akan ada parade seni dari daerah dan negara tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho dan pesta kembang api.
Sementara pada peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho yang lebih dikenal dengan Sam Poo Besar tersebut, akan ada arak-arakan membawa patung Sam Poo Tay Jin dari Kelenteng Tay Kak Sie ke Kelenteng Sam Poo Kong pukul 05.00 WIB.
Tutuk menambahkan bahwa selama dua hari, tanggal 29 dan 30 Juli 2011, pengunjung gratis masuk Kelenteng Sam Poo Kong. "Jika biasanya pengunjung datang ke Kelenteng Sam Poo Kong membayar Rp 3.000 untuk domestik dan Rp 30.000 untuk turis mancanegara, khusus pada 28 Juli 2011 pukul 00.00 WIB sampai pada 30 Juli 2011 pukul 00.00 WIB, pengunjung tidak membayar," papar Tutuk.
Ia memperkirakan jumlah pengunjung ke Kelenteng Sam Poo Kong akan meningkat sekitar 50 persen setelah acara peresmian patung Laksamana Sam Poo Kong pada Jumat (29/7/2011) malam. "Jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk penataan Kelenteng Sam Poo Kong sudah menghabiskan sekitar Rp 2,5 miliar," kata Tutuk.

Waspadai, Gagal Ginjal Sering Kali Tanpa Gejala!

Waspadai, Gagal Ginjal Sering Kali Tanpa Gejala!  

Asep Candra | Rabu, 27 Juli 2011 | 12:01 WIB

Ginjal salah satu organ paling penting dalam tubuh.
KOMPAS.com —  Seorang wanita yang sedang berbaring di tempat tidur sebuah rumah sakit tampak setengah tak percaya saat mendengar ucapan dokter yang merawatnya. Dokter mengatakan, ginjalnya sudah rusak, tidak bisa lagi berfungsi dan ia disarankan untuk segera menjalani proses cuci darah sebagai pengganti ginjal.
Seumur hidupnya, belum pernah wanita ini berpikir akan menjalani proses cuci darah. Namun, kenapa ia bisa mengalami hal ini? Padahal, ia selama ini tidak pernah mengalami gejala atau keluhan sakit apa pun?
Ilustrasi kasus di atas sering kali ditemukan di masyarakat. Bisakah seseorang tiba-tiba divonis mengalami gagal ginjal kronik tanpa sebelumnya menunjukkan gejala? Jawabannya adalah ya.
Menurut dr Candra Wibowo, SpPD, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Mitra, Kemayoran, Jakarta, masyarakat memang perlu mewaspadai penyakit ginjal kronik (PGK) karena penyakit yang satu ini tidak memberikan gejala peringatan dini.
Sering kali fungsi ginjal pasien diketahui sudah jauh memburuk sehingga harus digantikan segera dengan terapi pengganti ginjal (TPG) seperti hemodialisis atau dikenal juga dengan sebutan cuci darah, peritoneal dialisis. Jika memungkinkan, dilakukan cangkok ginjal untuk menggantikan ginjal yang rusak.
Di Indonesia, banyak pasien datang berobat ke dokter dengan kondisi PGK pada stadium lanjut karena tak mengalami keluhan selama bertahun-tahun. Candra menjelaskan, pasien kerap datang dalam stadium lanjut tanpa gejala sebelumnya. Padahal, penurunan fungsi ginjal sebenarnya terjadi secara bertahap dalam waktu lama sehingga tubuh sudah mengadaptasinya tanpa keluhan yang berarti.
Namun, ketika PGK mencapai stadium lanjut, tubuh tidak dapat lagi mengeluarkan zat-zat yang harusnya keluar dari tubuh. Sebagai akibatnya, zat yang harusnya keluar tersebut menjadi racun bagi tubuh kita.
Semakin lama tumpukan racun dan sisa metabolisme sel dapat memberikan gejala mual, muntah, selera makan turun, bengkak, batuk, dan sesak, kulit kering dan gatal, bahkan napas bau urine. Akibat yang fatal bisa terjadi, seperti irama jantung menjadi tidak teratur, gagal jantung, dan penurunan kesadaran yang disebut koma uremikum, sampai meninggal mendadak. Jika sudah mengalami gejala seperti di atas, mau tidak mau dibutuhkan terapi pengganti ginjal secepatnya sehingga biasanya pasien akan disarankan untuk dicuci darahnya secepatnya oleh dokter.
Bagaimana kita dapat mengenal gejala dan tanda-tanda dini PGK? Pasien harus melakukan deteksi dini dengan cara penapisan (screening), terutama pada orang yang mempunyai faktor risiko PGK. Mereka adalah pengidap diabetes melitus atau kencing manis, darah tinggi, obesitas, kolesterol, asam urat, batu saluran kemih, dan infeksi saluran kemih berulang.
Pasien dengan riwayat pernah mengalami gangguan fungsi ginjal, atau memiliki riwayat penyakit dalam keluarga dengan penyakit ginjal hendaknya juga melakukan deteksi dini. Kita yang berusia lebih 40 tahun tanpa gejala sebaiknya juga melakukan penapisan umum (general medical check-up) untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan secara keseluruhan.
Hal ini penting karena penyebab sebagian besar (60-70 persen) PGK adalah sekunder, yang artinya penyakit awalnya bukan berasal dari ginjal itu sendiri, tetapi berasal dari penyakit sistem organ lain seperti diabetes, hipertensi, hiperurisemia, kolesterol, obesitas, penyakit jantung dan hati, serta otoimun.
Dengan mengendalikan faktor risiko, kita dapat mencegah PGK atau memperlambat kerusakan ginjal lebih lanjut sehingga tidak masuk ke stadium akhir yang memerlukan TPG.
"Mengendalikan faktor risiko tersebut tidak harus selalu dengan obat, tapi yang paling mudah yang dapat Anda lakukan adalah perubahan gaya hidup dan hal ini merupakan pilar utama dalam pencegahan PGK. Gaya hidup sehat yang melekat dalam aktivitas sehari-hari amat membantu dalam membentuk kesehatan jasmani dan rohani kita," papar Candra.
Menurunkan berat badan adalah PR yang  sulit bagi mereka yang sudah dalam kondisi obesitas. Diet dan olahraga hendaknya dipahami benar sehingga target berat badan ideal dapat dicapai. Makanan tidak sehat yang sering kali dikonsumsi  saat waktu luang dapat diganti dengan buah-buahan sebagai cemilan sehat.
Lebih lanjut, Candra menyarankan untuk mengurangi menu berlemak, makanan manis, dan junk food. Makanan cepat saji harus dihindari karena merupakan makanan tak sehat. Olahraga juga sebaiknya dilakukan minimal empat kali seminggu dan selama 30 menit tiap sesi.
Diet dan olahraga yang baik terbukti dapat mencegah PGK dan menurunkan progresivisitas dari PGK. Dengan gaya hidup yang sehat tersebut, kita dapat mengendalikan penyakit-penyakit dasar yang menjadi faktor risiko PGK. (Intan AF)

Wuih! Sejumlah Makanan ini Ternyata Bahaya...

Wuih! Sejumlah Makanan ini Ternyata Bahaya...
Headline
wolipop.com
Oleh: Dahlia Krisnamurti
Senin, 25 Juli 2011 | 03:27 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Sering mengkonsumsi 'makanan' sehat untuk mendapatkan berat badan ideal setiap hari belum tentu bagus untuk kesehatan.

Karena tidak selamanya makanan yang terlihat sehat karena mengandung nilai gizi yang baik bagus untuk dikonsumsi terlalu sering. Seperti dikutip Health Me up, berikut beberapa makanan yang tidak aman dikonsumsi setiap hari.

Kentang

Riset membuktikan, kentang adalah salah satu makanan yang menambah berat badan. Kentang juga merupakan salah satu makanan yang sering ditambahkan pada makanan lain sebagai penambah rasa atau makanan sampingan. Sebaiknya ganti kentang dengan sayuran hijau.

Makan manis setelah makan

Banyak yang suka mengonsumsi makanan manis setelah makan seperti pencuci mulut. Hal ini sebenarnya tidak perlu sama sekali. Tidak perlu menambah gula setelah makan karena Anda sudah mendapatkannya.

Segelas susu

Susu memang sehat, tapi bisa mengganggu proses diet Anda. Jika Anda biasa mengonsumsi susu setiap pagi, saat ngemil dan sebelum tidur, coba berhenti selama sebulan dan rasakan perbedaannya. Jika berat badan turun, maka ini bisa menjadi solusi diet Anda. Konsumsilah susu sesekali, jangan setiap hari.

Karbohidrat tinggi saat ngemil sore

Seringkali Anda merasa lapar di sore hari. Untuk menganjal perut, tanpa ragu Anda memakan makanan berkabohidrat tinggi. Sandwich dan samosa adalah contoh makanan berkarbohidrat yang sering dijadikan camilan.

Pilihan makanan ini berisiko pada diet Anda. Lebih baik pilih makanan yang kaya protein dan lemak tak jenuh seperti kacang.

Cemilan sehat

Melihat label seperti ini pada makanan membuat kebanyakan orang tidak ragu mengonsumsinya terus-menerus. Padahal makanan ini tidak sepenuhnya sehat, karena dari hasil olahan. Tetap saja nutrisi terbaik adalah makanan alami. Seperti kacang, buah dan sayur. [mor]

Mau Tahu Hotel Termahal di Dunia?

Mau Tahu Hotel Termahal di Dunia?
Headline
forbes.com
Oleh: Dahlia Krisnamurti
Senin, 25 Juli 2011 | 11:09 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Banyak cara menikmati masa liburan bersama keluarga atau orang-orang yang Anda cintai. Termasuk liburan di sejumlah hotel termahal di dunia.

Seperti dikutip dari DirJournal, berikut beberapa hotel termahal di dunia yang bisa 'menemani' masa liburan Anda :

Ritz-Carlton Suite, Ritz-Carlton Hotel, Moscow

Suite di Ritz-Carlton Hotel memiliki jendela kaca besar, hampir mengelilingi seluruh ruangan. Saat tirai jendela dibuka, Anda bisa melihat pemandangan indah di seputar Kremlin, Red Square dan St. Basil’s Cathedra. Suite seluas 250 m2 ini dilengkapi ruang tamu sangat luas, perpustakaan, ruang makan, ruang kerja, grand piano dan lantai yang juga berfungsi sebagai pemanas.

Sebagai fasilitas tambahan, hotel bertarif Rp157 juta/malam ini akan menyuguhkan lima kali hidangan makan dalam sehari.

The Penthouse Suite, Martinez Hotel, Cannes

Martinez Hotel memiliki terraced penthouse suite paling besar, termahal dan satu-satunya di Cote d’Azur, Cannes, Prancis. Di dalam suite ini terdapat jacuzzi, TV plasma, ratusan keping DVD, dapur, open bar dan kepala pelayan pribadi.

Desain interiornya sangat mewah, bernuansa art deco dengan furnitur bergaya modern, tirai sutera dan lantai dari kayu jati. Teras penthouse suite seluas 200 m2 ini bisa menampung sekitar 100 orang.

Ty Warner Penthouse, Four Seasons Hotel, New York

Dinding suite dengan 9 kamar ini dihiasi mutiara, juga dilapisi kain rajut dari emas dan platinum. Suite ini memiliki Zen Room, yang Anda bisa menikmati damainya suara gemericik air terjun buatan.

Di dalam suite ini, tamu bisa bermain piano di perpustakaan atau berendam di bath tub sambil menikmati pemandangan Central Park. Di sini Anda juga bisa menikmati perawatan spa lengkap juga olahraga di gym dengan bantuan instruktur fitnes pribadi. Hotel ini mematok harga Rp293 juta.

Imperial Suite, Park Hyatt, Vendome, Paris

Imperial Suite memiliki langit-langit yang sangat tinggi, ruang makan, dapur, bar, spa dengan bath tub whirlpool, ruang steam dan meja pemijat.

Bukan itu saja, suite ini juga dilengkapi akses internet berkecepatan tinggi, komputer dengan monitor layar datar, telepon multiline dan area kerja yang terpisah dari kamar untuk kenyamanan bekerja.

Villa La Capula Suite, Westi Excelsior, Rome

Villa La Capula Suite memiliki luas 609 m2, belum termasuk balkon dan teras seluas 180 m2. Suite ini memang hanya memiliki dua kamar tidur, tapi cukup untuk menampung lima orang. Suite ini dilengkapi kolam jacuzzi, serta lukisan dinding bernuansa Roma yang mewah dan artistik.

Di lantai bawah, terdapat dapur pribadi, ruang makan dengan chandelier gelas antik, perpustakaan dengan dinding berlapis kayu, serta kabinet pribadi berisi 150 botol wine yang bisa Anda pilih. Salah satu fasilitas yang membuat suite ini menakjubkan, adalah bioskop pribadi yang dilengkapi kualitas suara dolby. [mor]

Wow! Ternyata Kera Jantan Doyan Pedicure

Wow! Ternyata Kera Jantan Doyan Pedicure
Headline
dailymail.co.uk
Oleh: Billy A. Banggawan
Rabu, 27 Juli 2011 | 19:07 WIB

INILAH.COM, London - Pedicure bukanlah suatu hal yang ingin diperlihatkan kebanyakan pria di seluruh dunia. Anehnya, kera jantan ini malah bangga melakukannya. Seperti apa?
Saat ilmuwan merekam kera mandrill ini, kera ini tak berulah. Hal ini menandakan, hewan ini lebih pandai dari perkiraan sebelumnya. Sebuah video yang direkam peneliti Inggris menunjukkan, mandrill jantan besar meruncingkan ranting untuk menipiskannya.
Kemudian, kera ini menggunakannya untuk membersihkan kotoran di bawah kukunya. Sebelumnya, simpanse diketahui mampu membuat tongkat pancingnya. Namun, pedicure merupakan salah satu perilaku kompleks yang pernah dilihat pada mandrill.
Kepala riset Dr Ricardo Pansini dari Durham University mengaku, kegiatan semacam ini biasanya hanya dilakukan manusia. Untuk meneliti lebih lanjut, Pansisi memasang kamera di kandang kera ini.
“Mandrill ternyata juga membersihkan telinganya dengan alat buatannya sendiri guna menjaga kebersihan,” ujarnya.
Menurutnya seperti ditulis Dailymail, kandang kera ini menjadi pendorong mandrill melakukan perilaku ini.
Di alam liar, pedicure tak memiliki banyak arti. Berbeda, ahli primata Dr Amanda Seed dari University of St Andrews meragukan kera ini meruncingkan ranting untuk membersihkan kuku kakinya.
“Seperti saat hewan mengambil ranting dari pohon, otomatis mereka akan memodifikasinya," katanya.
Laporan ini diterbitkan di jurnal Behavioural Precesses.

Botok Tawon, Penambah Tenaga di Caruban

Botok Tawon, Penambah Tenaga di Caruban
Wisnubrata | Kistyarini | Kamis, 21 Juli 2011 | 10:42 WIB

Nurul HidayatBotok Tawon adalah makanan khas Madiun yang di jual di Warung Arema, JL Raya Ngawi 173, Caruban, Madiun, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011). Makanan yang terbuat dari sarang lebah ini memiliki banyak khasiat terutama untuk mengobati sakit pinggang serta memulihkan stamina

CARUBAN,KOMPAS.com - Selama melakukan pemantauan jalur mudik, Tim Gowes Jurnalistik beberapa kali menemukan makanan unik di daerah-daerah yang dilalui. Salah satunya adalah botok tawon yang dijumpai di Kota Caruban, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011).
Botok tawon ini bisa menambah tenaga atau memulihkan pegal linu
-- Mukani, pemilik warung Arema di Caruban
Botok tawon adalah makanan serupa pepes, namun isinya anakan tawon beserta sarangnya. Biasanya sarang tawon berisi larva dan tawon muda dimasak dalam santan yang dibumbui. Rasanya gurih dan kenyal.
"Botok tawon ini bisa menambah tenaga atau memulihkan pegal linu," ujar Bu Mukani, pemilik warung Arema di Caruban.
Mendengar kata "menambah tenaga", Tim gowes pun antusias mencobanya. Apalagi para pesepeda telah menempuh 600an kilometer dari Jakarta. "Rasanya unik, kenyal dan gurih," ujar Hery Prasetyo, wartawan Kompas.com yang ikut bersepeda.
"Semoga nanti di perut tawonnya nggak menyengat," candanya.
Saat ini Tim Gowes Jurnalistik Pantau Jalur Mudik Jakarta-Surabaya sedang melalui etape Ngawi-Jombang, sebelum besok menyelesaikan rangkaian perjalanan menuju Surabaya.

Jajan Pasar Tak Tergerus Zaman

Jajan Pasar Tak Tergerus Zaman
Ary Wibowo | Kistyarini | Jumat, 22 Juli 2011 | 08:55 WIB

Nurul HidayatJajanan pasar khas Jawa Timur yang dijual di pinggir jalan RE Martadinata, Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011). Jajanan pasar terdsebut terdiri dari lopis, ketan, klanting/canil, dan horok-horok, lengkap dengan parutan kelapa dan gula merahnya.


JOMBANG, KOMPAS.com — Siapa yang tak mengenal jajan pasar? Makanan kecil dengan aneka warna ini lumayan tersohor di kalangan penggemar makanan tradisional, khususnya di Pulau Jawa. Harganya yang murah dan rasanya yang enak membuat jajanan pasar tetap bertahan di tengah persaingan dengan makanan modern lainnya.
Semuanya bisa dicampur atau dipilih mana saja sesuai selera. Kalau gak mau pakai gula merah, gula pasir juga ada.
Di sela waktu istrahat usai menempuh rute Ngawi-Jombang, Tim Gowes Jurnalistik: Pantau Mudik Jakarta-Surabaya sempat menghampiri gerobak penganan tradisional milik Ibu Samini (57) yang terletak di pinggir Jalan RE Martadinata, Jombang, Jawa Timur, Kamis (21/7/2011) malam.
Jajanan yang dijual wanita berjilbab itu berbagai macam, dari lopis, ketan, klanting/cenil, dan horok-horok yang dihidangkan dengan parutan kelapa dan sirup gula merah.
"Semuanya bisa dicampur atau dipilih mana saja sesuai selera. Kalau gak mau pakai gula merah, gula pasir juga ada," ujar Ibu Samini yang sudah 17 tahun berjualan saat menawarkan dagangannya kepada Tim Gowes.
Klanting adalah makanan yang berasal dari beras kanji. Rasanya agak manis dan berwarna merah muda. Lopis yang terbuat dari beras ketan dibungkus daun pisang dan berbentuk seperti lonton. Lopis baru diiris tipis saat akan dihidangkan, sedangkan horok-horok terbuat dari tepung beras yang diberi gula dan pewarna hijau lalu dikukus. Penyajian aneka makanan itu biasanya ditaburi parutan kelapa dan diberi gula merah.
"Dulu pembeli jajanan saya ini ramai, tetapi karena sekarang sudah banyak yang jual, jadi agak berkurang. Tetapi alhamdulillah, walaupun seperti itu dagangan saya ini setiap hari selalu habis," kata Ibu Samini yang biasa berjualan pukul 17.30 hingga 21.00 WIB itu.
Lebih lanjut, ibu enam anak ini menuturkan, meskipun sudah banyak penjual jajanan pasar di kota tersebut, dia akan terus berjualan jajanan pasar tersebut. Ibu Samini yang satu harinya bisa mendapat penghasilan sebesar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 ini tetap sabar menunggu pembeli.
"Ya, ini sudah menjadi mata pencaharian saya. Kalau rezeki mah gak ke mana, dari dulu yang gak punya rumah, sekarang sudah ada rumah sendiri, anak-anak juga sudah lulus sekolah semua," kata Ibu Samini.
Dengan Rp 2.000 saja, Anda bisa mencicipi jajan pasar yang dijual Ibu Samini. Pilihan juga ada di tangan Anda, mau membeli satuan atau dicampur.Tertarik untuk mencoba?