Pages

Satu Hari di Hanoi

Satu Hari di Hanoi

Hanoi, sayangnya, sering dianggap sebagai perhentian satu atau dua hari sebelum menuju Ha Long Bay, pegunungan Sapa, atau perjalanan ke pantai Ho Chi Minh City. Namun, bagi mereka yang ingin melihat-lihat, walau hanya sekilas, Hanoi dapat menjadi tujuan yang sangat mengagumkan dengan caranya sendiri. Jadi, jika Anda hanya memiliki satu hari di Hanoi, bagaimana caranya memanfaatkan waktu itu?

Sebelum Anda berkomentar bahwa "setiap orang suka hal yang berbeda" -- ya kami tahu itu pasti terjadi--saya akan menuliskan bagaimana saya akan menghabiskan satu hari panjang di Hanoi... dengan biaya yang sangat murah.



Di hari yang ideal, saya akan bangun sebelum pukul 6 pagi untuk melihat orang-orang berolahraga di sekitar Danau Hoan Kiem. Bukan untuk bergabung, hanya mengamati.

Memulai hari cukup pagi, tentu saja pantas mendapat penghargaan berupa sarapan yang layak. Saya akan berjalan ke Puku - hanya karena saya suka Eggs Benedict dan mereka menyediakan menu tersebut dengan cukup nikmat. Butuh kurang lebih 10-15 menit berjalan kaki dari danau ke Puku, tepat untuk merasakan kenikmatan atmosfer Old Quarter dan "Food Street", tempat terletaknya Puku, yang biasanya sangat ramai.

Setelah sarapan, saya akan jalan santai sepanjang Phung Hung -- tempat terdapatnya sebuah pasar kecil -- dan turun menuju Bat Dan yang merupakan jantung dari Old Quarter untuk naik cyclo (becak). Berjalan keliling Old Quarter merupakan cara tepat untuk menjelajah, namun jika hanya ingin melihat-lihat dan mengambil beberapa foto maka cyclo membuat hidup lebih mudah -- walau saya akan terlihat seperti turis dengan paket liburan. Jadi saya menyewa cyclo untuk membawa keliling Old Quarter sebentar dan kemudian pergi ke Pagoda Tran Quoc di West Lake.



Kuil itu sendiri sangat layak untuk dikunjungi dan sepanjang jalan Thanh Nien di antara dua sungai selalu membuat saya senang. Kuil Quan Thanh, di bagian selatan dari jalan, sedang dalam perbaikan baru-baru ini, jadi saya singgah sebentar untuk melihat-lihat dan kemudian berjalan ke seberang, ke sebuah taman kecil dan mencari tempat untuk duduk dan menikmati es teh atau teh panas -- tergantung cuaca -- dan melihat pemandangan.

Dahaga sudah terpenuhi, saya berjalan selama lima menit menuju Botanical Gardens dan melewatinya untuk menuju gerbang belakang Museum Ho Chi Minh. Saya benar-benar menyukai lokasi di sekitar museum dan mausoleum, pemandangan itu memberikan rasa yang berbeda dari kawasan Hanoi lainnya.



Mungkin karena areanya terbuka atau kerapian kawasan tersebut. Kadang saya akan mengunjungi museum dan melihat rumah yang pernah ditinggali Ho Chi Minh -- hal itu memberikan pandangan yang menarik mengenai kehidupannya dan karena rumah itu dikelilingi suasana yang menenangkan, maka jauh berbeda dari suasana jalanan Hanoi.

Kemudian saya menaiki xe om atau taksi dan menuju Temple of Literature. Sejujurnya, ini seperti perangkap turis dan memang tempat ini selalu ramai sehingga kita tidak dapat benar-benar mengamati kecantikan dan suasana kuil, namun tetap menjadi tempat paling menarik untuk dikunjungi di Hanoi.

Koto - sebuah restoran yang melatih anak muda yang kurang beruntung – berada di sebelah Temple of Literature dan tempat makan siang yang cukup enak, walau saya akan lebih tergoda untuk mencari warung Bun Cha karena itu makanan yang harus dicoba di Hanoi.



Setelah makan siang, saya akan kembali ke Hoan Kiem dan berjalan-jalan dari Opera House, melewati Sofitel Metropole Legend, menuju ke arah Ngo Quyen untuk mengamati keindahan arsitektur yang menjadi bagian French Quarter. Kemudian berputar di bagian bawah danau dan melangkah ke Le Thai To untuk makanan pencuci mulut: es krim Fanny's yang sangat nikmat, namun di hari yang panas saya akan memilih untuk duduk di Hapro Bon Mua yang berada di seberang untuk mendapatkan bangku di luar sehingga dapat menikmati pemandangan danau.

Saat ini pasti sudah pas waktunya untuk berbelanja dan sangat dekat dari danau untuk berjalan menuju ke Hang Trong, Hang Gai, Hang Manh, dan Hang Hom yang merupakan pusat suvenir, pakaian, dan toko-toko barang seni. Tan My Design, di Hang Gai 61, merupakan toko yang menarik untuk dijelajahi, meski harga barang-barang yang ada cukup mahal.



Setelah melakukan perjalanan seharian, sebuah sesi pijat adalah kewajiban. Tergantung dimana saya menyelesaikan waktu belanja, saya akan pergi ke St Josephs Cathedral untuk mencoba salah satu tempat di sana. Atau saya akan menuju Dinh Liet, Emperor Foot Massage, atau Placencare untuk sesuatu yang lebih mewah.

Malam harinya, saya akan menuju ke Avalon untuk menikmati matahari tenggelam -- pemandangannya sangat indah. Walaupun tidak murah, namun sangat layak untuk dinikmati. Jika kocek sangat terbatas, saya akan bergabung dengan rombongan turis di pojok International Bia Hoi dengan biaya 4000VND (setara dengan Rp1.700) untuk segelas bir.



Makan malam adalah sesuatu yang cukup membingungkan. Terdapat banyak pilihan. Saya penggemar berat sapi panggang. Jika saya sedang ingin menikmati makanan itu, saya akan menuju Ma May 47. Namun saya tidak terlalu senang duduk di bangku plastik. Jadi mungkin saya akan pergi ke Gecko, di Luong Ngoc Quyen, untuk mendapatkan kenyamanan, Little Hanoi di Ta Hien untuk makan Vietnam yang lebih murah, atau Green Tangerine jika ingin sedikit boros.



Untuk minuman setelah makan malam, jika saya tidak ingin keluar terlalu malam, Nolas di Ma May adalah tempat yang menyenangkan untuk menikmati cocktail atau segelas wine dan tempat yang enak untuk berbincang-bincang. Jika saya ingin sedikit keramaian, maka Le Pub di Hang Be -- tidak terlalu bergengsi namun biasanya sangat sibuk, dan duduk di luar sangat menyenangkan jika Anda bisa mendapatkan meja. Kemudian pulang menggunakan taksi. Lelah, sedikit mabuk, dan siap menuju ke Ha Long Bay.

Travelfish

0 komentar:

Posting Komentar