Pages

Superbus Listrik Terbang ke Arab

Superbus Listrik Terbang ke Arab

superbus project
Superbus listrik siap dinaikkan ke kargo Jumbo Jet KLM
ASSEN, KOMPAS.com - Setelah sekian lama muncul di publik sebagai produk pameran, Superbus yang merupakan limosin listrik ini, akhirnya terbang ke Uni Emirat Arab. Seperti dilaporkan Daily Mail pada 4 Oktober lalu, superbus berwarna biru malam dengan panjang 15 meter ini, dipesan oleh syekh - kemungkinan - berdomisili di Abu Dhabi atau Dubai. Superbus pun dikirim dan diangkut sebuah Jumbo Jet kargo milik maskapai penerbangan Belanda, KLM.
Menurut situs resmi Superbus, kendaraan ini terakhir muncul di Sirkuit Assen, Belanda, pada 7 Agustus lalu dalam sebuah uji coba. Pangeran Pieter Christiaan dari Belanda, sempat  duduk di dalam kabin bersama 23 orang lainnya. 
Ringan
Superbus dibuat oleh Prof dr Wubbo Ockels (mantan astronot), Dr.  ing Antonia Terzi (mantan desainer F1 BMW Williams) dan Joris Melkert, MSc (pakar pesawat antariksa).
Ketiganya menjadi pimpinan proyek bersama para mahasiswa dari Delft University of Technology di Belanda. Mereka membuat Superbus yang dicontohkan mampu menempuh perjalanan 120 km dari Dubai ke Abu Dhabi hanya dalam waktu 30 menit.
Kemampuan itu diraih lantaran bobotnya yang ringan. Maklum, badan dan rangka dibuat dari serat karbon dan dicampur "lexan policarbonate".
Pintu Gullwing Sumber energinya baterai lithium polymer dan energi akibat pengeremen bisa dipulihkan kembali. Tenaga yang dihasilkan motor listrik mencapai 408PS dan dapat digandakan hanya dalam hitungan menit.
Lebar badan 2 meter dan tinggi 1,65 meter, membuat penumpang nyaman di dalamnya. Sementara itu, jok sport dipasang dengan akses12 pintu di kanan kiri yang membuka ke atas atau model sayap mengepak (gullwing).
Superbus sport futuristik ini yang diklaim sanggup melesat 250 km /jam ini, dihargai 7 juta poundsterling (Rp96 miliar). Sayangnya, Direktur Dubai Roads and Transport Authority, Peyman Younes Parham, justru menyangsikan superbus bisa digunakan di jalan umum.
"Ini ide yang brilian. Sayang, tidak bisa digunakan sebagai transportasi publik. Cocok sebagai bus eksekutif atau pariwisata." (Dimas)

0 komentar:

Posting Komentar