Pages

Wanita Perokok Terkena Penyakit Jantung Lebih Besar

Wanita Perokok Terkena Penyakit Jantung Lebih Besar

Senin, 15 Agustus 2011 - 11:20 wib

Fitri Yulianti - Okezone

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)
WANITA perokok berisiko 25 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan pria perokok. Racun dalam asap rokok berpengaruh lebih buruk pada wanita, bahkan ketika mereka merokok lebih sedikit.

Temuan didapat berdasarkan meta-analisis dari 86 studi internasional yang melibatkan 2,4 juta orang. Studi menambah bukti bahwa kesehatan wanita menjadi lebih buruk akibat merokok.

Peningkatan risiko sebesar 2 persen setiap tahun ini berarti bahwa semakin lama seorang wanita merokok, semakin tinggi risikonya terhadap penyakit jantung dibandingkan pria perokok dalam jangka yang sama.

Penelitian yang diterbitkan di Online First oleh jurnal medis Lancet ini dihelat oleh Dr Rachel Huxley dari University of Minnesota dan Dr Mark Woodward dari Johns Hopkins University, Baltimore.

Mereka mengatakan, ironis bila wanita memiliki risiko lebih tinggi karena rata-rata, wanita merokok lebih sedikit per harinya dibandingkan pria. Dan di banyak negara, awal merokok wanita dimulai lebih terlambat dibandingkan pria.

Peneliti menegaskan, peningkatan risiko wanita dan pria ini menunjukkan perbedaan fisiologis antara keduanya. Dikatakan, berat badan dan pembuluh darah wanita yang lebih kecil adalah faktor kunci racun-racun dalam rokok diserap tubuh lebih banyak.

"Sebagai gambaran, wanita menyerap ekstrak karsinogen dan zat-zat beracun lainnya lebih besar dari jumlah batang rokok yang sama yang dikonsumsi pria. Ini menjelaskan mengapa wanita merokok dua kali lipat berisiko penyakit jantung dibandingkan pria," tulis para peneliti, seperti dilansir Dailymail, Senin (15/8/2011).

Meskipun wanita berhenti merokok, penurunan risikonya lebih lambat dibandingkan pria. "Kami tahu bahwa kanker paru-paru berisiko lebih besar pada wanita dibandingkan pria, tetapi ini adalah bukti pertama yang menyebutkan bahwa penyakit jantung juga berpengaruh lebih besar pada mereka,” kata Amanda Sandford, manajer riset kelompok Action on Smoking and Health (ASH).

"Ini memiliki implikasi besar bagi kesehatan wanita dan pemerintah harus mengambil tindakan. Kita memiliki pelarangan iklan, tetapi ingin melihat lebih banyak pembatasan pada promosi di titik penjualan dan kemasan,” tegasnya.
(ftr)

0 komentar:

Posting Komentar