Pages

Wah! Ekstasi Bisa Sembuhkan Kanker ?

Wah! Ekstasi Bisa Sembuhkan Kanker ?
Headline
inilah.com
Oleh: Dahlia Krisnamurti
Sebuah studi baru di Inggris mengungkapkan bahwa unsur kimia tertentu yang ada pada ekstasi, obat yang digandrungi pecandu klub malam ini ternyata efektif menyembuhkan penderita kanker darah. Benarkah ?

Seperti dikutip Channel News Asia, Peneliti di Birmingham, Inggris, mengklaim obat yang juga dikenal sebagai methylenedioxymethamphetamine (MDMA) itu dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti leukemia, limfoma, dan myeloma. Bahkan, obat ini dipercaya dapat menekan pertumbuhan kanker 100 kali lebih besar.

Ekstasi sudah diketahui efektif dalam mengobati lebih dari setengah dari jenis kanker sel darah putih. Namun, penggunaan dalam dosis besar justru bisa mematikan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Investigational New Drugs, para ilmuwan mengatakan, penemuan obat ini tentu dapat digunakan oleh tenaga medis (dokter) untuk mengatasi kanker apabila dapat diproduksi dalam bentuk yang aman.

"Ini adalah penemuan yang sangat menarik. Hasil modifikasi obat MDMA ini dapat membantu orang yang menderita kanker darah," ungkap Profesor John Gordon, pemimpin riset dari Universitas Birmingham.

"Meskipun kami tidak ingin memberi harapan palsu, hasil penelitian ini mempunyai potensi untuk terus dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Dr Julie Sharp dari Cancer Research di Inggris mengatakan, "MDMA adalah jenis obat berbahaya. Para peneliti perlu memastikan apakah obat tersebut dapat dibuat dalam versi yang lebih aman untk mengobati penyakit, seperti kanker darah."

Dokter David Grant, Direktur Sains di yayasan amal Leukaemia and Lymphoma Research --yang mendanai sebagian studi tersebut, mengatakan, "Prospek untuk bisa mengincar kanker darah dengan satu obat yang dibuat dari ekstasi adalah pernyataan yang sangat menggairahkan."

"Banyak jenis limfoma tetap sulit diobati dan obat non-toksik yang efektif dan memiliki dampak sangat diperlukan," tambahnya. Temuan tersebut disiarkan di jurnal dua-bulanan Investigational New Drugs.

"Meskipun tingkat harapan hidup pasien leukemia telah meningkat selama 30 tahun terakhir, pendekatan baru untuk pengobatan masih diperlukan guna mengatasi penyakit ini jauh lebih efektif," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar