Plus Minus Cara Memompa ASI
Ibu dan anak (Foto: Corbis)
BINGUNG mau pilih cara mana
dalam memerah ASI? Memakai tangan sendiri, atau lewat alat bantu perah
seperti pompa ASI manual atau elektrik?
Apapun itu, pilihlah cara yang paling nyaman menurut
Moms. Sesuaikan pula dengan kondisi
Moms, apakah Anda bekerja di kantor atau lebih sering di rumah.
Bila memilih memerah ASI lewat tangan/jari, perhatikan cara memerah yang
benar. Sebaliknya, bila lebih suka memakai pompa ASI – manual atau
elektrik – ikuti petunjuk yang tertera di dalam kemasan. Bagaimanapun,
masing-masing memiliki keunggulan atau kelemahan sendiri.
Memerah ASI dengan Tangan
Kelebihan:
- Bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan alat apa pun, cukup dengan tangan saja.
- Lebih fisiologis yaitu fungsi alat tubuh dapat langsung menyesuaikan
diri dgn lingkungan atau dengan fungsi alat tubuh lainnya.
- Tidak repot, hanya tinggal mencuci tangan dengan sabun hingga bersih sebelum memerah ASI.
- Dapat mengatur tekanan dari tangan kita sendiri dan dapat langsung
merasakan area mana yang kelenjar ASInya masih lebih banyak.
- Lebih efektif ketika mengosongkan ASI ketika ASI sudah tinggal sedikit.
- Jumlah ASI perahan akan lebih banyak karena pengosongan payudara akan merangsang pembentukan ASI.
- Hemat karena tidak mengeluarkan biaya apa pun.
- Mandiri, karena tidak bergantung dengan alat pompa.
- Mengeluarkan ASI dengan tangan adalah teknik memerah. Stimulasi yang
dilakukan saat memerah – memijat area areola dan puting – dapat
merangsang refleks oksitosin yang sangat berguna dalam merangsang agar
ASI keluar dan memproduksi lebih banyak lagi.
- Memerah lewat tangan bisa dilakukan kapanpun, walau dalam keadaan
emergency.
Kekurangan:
- Lebih lama dibandingkan dengan menggunakan pompa elektrik.
- Harus tahu dulu bagaimana teknik atau cara memerah yang benar. Jika
tidak maka ASI hanya keluar sedikit dan juga payudara bisa terasa sakit.
- Sedikit melelahkan karena
Moms hanya mengandalkan tenaga sendiri tanpa bantuan alat lainnya.
- Letak pijatan harus terus dipindah-pindah agar semua kelenjar ASI dapat terperah keluar.
- Diperlukan waktu perah berkisar 15 menit pada satu payudara.
- Banyaknya ASI yang diperah antara lain bergantung pada kekuatan tangan
Moms. Jika
Moms tidak kecapekan saat memerah ASI, maka hasilnya akan bisa lebih banyak.
Memerah ASI dengan Pompa ASI Manual atau Elektrik
Kelebihan:
- Pada pompa elektrik
swing, getarannya dapat diatur. Misalnya, getaran pertama lembut kemudian semakin lama semakin kuat.
- Pada pompa ASI manual tanpa listrik, tangan yang digunakan untuk memompa bisa bergantian.
- Menggunakan pompa elektrik paling tidak melelahkan, karena cukup pompa
yang bekerja memerah ASI, berbeda dengan pompa ASI manual yang masih
memakai kekuatan tangan.
- Pada pompa ASI elektrik ganda, perahan dapat dilakukan pada kedua
payudara secara bersamaan. Waktu perah pun bisa dilakukan lebih cepat.
- Saat memerah – baik pompa manual atau elektrik – bisa dilakukan sambil mengerjakan kegiatan lain, misalnya membaca pesan di
handphone atau melihat foto si kecil.
- Bisa memompa ASI sambil juga menyusui si kecil.
Kekurangan:
- Repot menyiapkan alat pompa terlebih dulu.
- Higienitas alat pompa harus selalu diperhatikan. Alat pompa harus
dibersihkan dan disterilkan hingga ke dalam sambungan-sambungan
selangnya yang kecil dan panjang.
- Memberikan tekanan negatif sehingga payudara tertarik dan baru akhirnya ASI keluar.
- Sebagian
Moms merasakan sakit pada payudaranya ketika menggunakan pompa disebabkan tekanannya yang kurang cocok.
- Pada sebagian
Moms, ketika pompa diaplikasikan pertama kali
ASI tidak langsung keluar. Karena itu tetap harus dirangsang lewat
dengan pemijatan dengan tangan untuk mengeluarkan ASI.
- Jika corong (cup) payudara pada pompa tidak pas dengan ukuran payudara
- terlalu kecil atau terlalu besar - maka puting dapat lecet.
- Harus pintar-pintar mengatur tekanan. Jika tidak, tekanan pada
payudara akan terasa terlalu keras. Tekanan yang terlalu kuat/keras
dapat saja merusak saluran ASI.
- Pompa elektrik harus menggunakan listrik, jika listrik mati maka tidak bisa digunakan. Kecuali
Moms menggunakan pompa ASI manual tanpa listrik atau pompa ASI yang menggunakan baterai.
- Jika tidak terbiasa menggunakan tangan, maka ketika suatu saat
Moms lupa membawa pompa ASI manual atau elektrik maka akan menjadi masalah.
- Masih kurang efektif dalam hal pengosongan ASI karena tidak semua
kelenjar dapat tertekan seperti halnya memerah ASI dengan tangan.
- Memompa ASI dengan alat manual atau elektrik menggunakan teknik mengisap bukan memerah.
Tip Memerah ASI
- Pastikan semua alat pompa atau tangan bersih sebelum memulai memerah atau memompa.
- Tampung ASI yang keluar pada payudara yang satu ketika payudara sebelahnya diperah.
- Ketika memerah ASI dengan menggunakan tangan, ketahui dulu teknik
memerahnya. Yaitu, jari telunjuk dengan jempol membentu hufuf “C” dan
perah pada bagian bagian batas areola - biasanya 3 cm dari puting.
- Jika sedang memerah dengan tangan payudara terasa sakit, maka dapat dipastikan bahwa posisi tangan tidak benar.
- Jika memerah dengan tangan pastikan wadah agak lebar sehingga ASI
dapat tertampung tanpa ada yang terbuang. (Sumber: Mom & Kiddie)