Pages

Kanker Pankreas, 'Si Agresif' Sulit Dideteksi

Kanker Pankreas, 'Si Agresif' Sulit Dideteksi
Headline
IST

Steve Jobs, pendiri Apple Inc merupakan satu dari beberapa orang yang harus berjuang dan akhirnya meninggal karena mengidap penyakit kanker pankreas.

Lalu sejauhmana penyebaran sel kanker itu aktif 'bekerja'? Kanker pankreas adalah kanker yang agresif dan berkembang dengan cepat, yakni sekitar lima tahun sejak diagnosis.
Kanker itu biasanya berada di bagian atas pankreas,organ yang membantu memecahkan makanan agar bisa diserap tubuh sehingga menutup saluran empedu dan menyebabkan penyakit kuning (hepatitis).

Kanker pankreas sebenarnya merupakan jenis kanker yang jarang. The American Cancer Society memperkirakan, penyakit itu terdiagnosis pada 230.000 orang per tahun di seluruh dunia, 37.000 kasus di antaranya terjadi di Amerika Serikat.

Aru W Sudoyo, dokter ahli onkologi hematologi medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan, penyakitkanker pankreas ini tergolong ganas. Apalagi umumnya baru terdeteksi setelah stadium lanjut.

Pankreas, demikian situs National Cancer Institute, adalah organ sepanjang 6 inci (15 sentimeter). Organ ini terletak di dalam rongga perut, di antara lambung dan tulang belakang. Pankreas berdekatan dengan hati, kandung kemih, usus halus, usus dua belas jari, dan limpa.

Pankreas berfungsi memproduksi getah pankreas yang mengandung enzim tripsin, amilase, dan lipase untuk membantu memecah protein, karbohidrat dan lemak dari makanan.
Getah ini dialirkan ke usus dua belas jari. Pankreas juga menghasilkan insulin serta sejumlah hormon yang membantu tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.

Kanker bisa berbahaya bagi jiwa, dapat dibuang, tetapi biasanya tumbuh lagi, menginvasi dan merusak jaringan organ tubuh di sekitarnya, serta menyebar ke bagian lain tubuh. Selain itu, juga menyebabkan penimbunan cairan di rongga perut (ascites).

Sementara itu, Profesor Minoti Apte, dari School of Medical Sciences di University of NSW Australia, mengatakan, di dunia Barat, kanker pankreas adalah penyebab tertinggi keempat kematian akibat kanker atau penyakit yang berhubungan dengan kanker.

“Ini tentu saja menghancurkan, sebab pasien mendapat prognosis yang menyedihkan. Rata-rata hanya bisa bertahan lima tahun atau lebih rendah dari lima persen dari seluruh kasus,’’ ujar Profesor Apte.

“Banyak hal yang menjadi penyebabnya, tetapi salah satu yang utama adalah terlambatnya diagnosis,” lanjut dia.

Menurut Profesor Apte, tingginya angka kematian akibat kanker pankreas karena gejala tidak jelas sehingga diagnosis terlambat. Setelah terdiagnosis, penyakit ini sudah menyebar ke organ lainnya.

Di antara gejala yang sukar dilihat itu adalah nyeri di bagian perut atau hanya sekadar merasa tak enak badan. Tergantung dari posisi kankernya, kata Profesor Apte, kadang-kadang malah tak ada gejalanya sama sekali.

Faktor-faktor yang berisiko menyebabkan kanker pankreas, termasuk di antaranya merokok, diabetes, dan luka kronis di saluran pankreas. Namun, studi yang ada selama ini belum mengungkapkan hubungan kanker ini dengan gaya hidup lainnya, seperti kebiasaan minum alkohol ataupun diet.

Profesor Apte mengatakan, kanker ini umumnya menyerang orang berusia 65 tahun. Pengobatan yang biasanya dijalani adalah operasi, kemoterapi dan radioterapi.

Berdasarkan informasi dari Cancer Council di situs NSW, sebanyak 686 orang di New South Wales didiagnosis terkena kanker pankreas setiap tahun. Di negara bagian tersebut, kanker pankreas menduduki posisi ke-13 sebagai kanker yang biasa dialami warga setempat.

Hingga kini, kanker pankreas merupakan tipe kanker yang masih dalam penelitian di Australia dan di sisi lain menjadi salah satu penyebab kematian. Karenanya kanker pankreas tetap mematikan, seperti 50 tahun yang lalu.

0 komentar:

Posting Komentar