Pages

Emosi Naik-turun? Ini Alasannya

Emosi Naik-turun? Ini Alasannya

Desika Pemita
  
 
New York: Jika kadang merasa emosi suka naik-turun, tapi Anda tak mengerti menanganinya tak perlu panik. Menurut dr. Mehmet Oz, emosi tak stabil ternyata ada penangkalnya. Tapi, sebelumnya kenali dulu penyebabnya.

1. Hormon
Jika suasana hati buruk terjadi pada waktu yang sama setiap bulan, penyebabnya bisa jadi hormon Anda. Sebagai seorang wanita, setiap bulan ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Satu minggu sebelum menstruasi, tingkat progesteron berada di atas dan kemudian segera turun drastis. Hal ini berpengaruh pada emosi dan membuat Anda mudah marah dan mudah tersinggung.

Periode ini disebut sindrom pramenstruasi (PMS), karena fluktuasi hormon. Untuk mengurangi efek negatifnya, Oz menyarankan Kaum Hawa untuk mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3 asam lemak tinggi, seperti ikan laut. Atau Anda juga dapat mengambil suplemen yang mengandung 600 miligram DHA omega-3.

2. Kafein
Konsumsi kafein, bahkan dalam jumlah kecil dapat memicu kecemasan. Kafein merangsang otak yang membuatnya kecanduan. Ketika seseorang menjadi kecanduan kafein, mereka mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, kelelahan dan perasaan murung.

Adalah penting untuk memperhatikan asupan kafein setiap hari. Lebih baik hindari mengkonsumsi lebih dari 200 miligram atau 2 gelas minuman berkafein setiap hari.

3. Menghindari karbohidrat
Perhatikan juga nutrisi dalam makanan. Jangan meremehkan asupan karbohidrat dan gula saat Anda sedang diet. Itu karena kadar gula darah rendah dalam darah membuat Anda lebih sensitif dan sulit untuk berkonsentrasi. Ada banyak sumber karbohidrat sehat, seperti beras merah.

Untuk memenuhi kebutuhan glukosa, Anda bisa makan buah madu atau manis.

4. Cahaya selama tidur
Suasana hati terkait erat dengan kualitas tidur Anda. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, pencahayaan juga sangat penting. Penelitian menunjukkan bahwa cahaya remang-remang dari televisi, alarm digital, bahkan sinar laptop dapat meningkatkan risiko depresi.

Lampu ini menurunkan produksi hormon melatonin. Tanpa tingkat melatonin yang stabil, pola tidur yang normal mungkin terganggu. Jadi, cobalah untuk memperbaiki lokasi tempat tidur sehingga Anda tidak terganggu dengan cahaya dan menghindari risiko emosi tidak stabil.(medicmagic/oprah.com/AIS)

0 komentar:

Posting Komentar