Pages

Vaginoplasty VS Labioplasty, Mana Unggul?

Vaginoplasty VS Labioplasty, Mana Unggul?
Headline
plastilustrasi/icsurgeryineurope.co.uk
Oleh: Dahlia Krisnamurti
Gaya Hidup - Sabtu, 20 Agustus 2011 | 21:09 WIB
Banyak cara dilakukan sebagian perempuan untuk memuaskan pasangannya, seperti mempercantik organ intim yang dimilikinya melalui metode vaginoplasty ataupun labioplasty.

Lantas, seperti apa sebenarnya kedua metode tersebut dan di mana letak keunggulannya? Simak ulasan berikut.

Belakangan operasi pengencangan organ intim perempuan melalui proses vaginoplasty semakin diminati dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sebelum melakukannya tidak ada salahnya untuk mengetahui apa yang mendorong seseorang wanita bertekad melakukannya.

Seperti diketahui, otot panggul pada wanita mengendalikan sistem tiga organ, yakni kandung kemih, rahim, dan perut yang menjadi satu alur. Bila salah satu organ rusak, bisa jadi organ-organ yang bertetangga menjadi terpengaruh.

Penyebab utama di balik rusaknya otot panggul itu karena melahirkan, menopause, dan obesitas. Sebaliknya sebagian wanita terlahir dengan jaringan otot kolagen lemak dan organ intim yang kendur, bahkan pada saat usia muda dan tidak hilang selama melahirkan.

Karena proses persalinan

Kerusakan umumnya disebabkan kehamilan dan melahirkan. Kepala bayi yang dilahirkan, melewati organ intim, bisa menyebabkan otot panggul terlalu 'longgar' dan merobeknya. Bisa menjadi lebih buruk lagi bila sang pasien tidak melakukan senam kegel selama hamil dan setelah melahirkan.
Banyak wanita tidak sadar senam ini bisa menghindari atau mengurangi risiko rusaknya otot panggul.

Untuk mengetahui rusak tidaknya otot panggul, dokter bisa memasukkan jari telunjuk ke organ intim dan jempol ke dalam anus lalu 'mencubi'”nya. Bila ada semacam ruang kosong di antaranya, maka otot panggul telah rusak dan di jaringan “tubuh perineal” yang terletak di daerah itu.

Ini adalah masalah yang umum disebabkan oleh proses penyembuhan atau pemotongan yang buruk (episiotomy) pada organ intim sesaat setelah melahirkan.
Hal ini yang menyebabkan perasaan seperti vulva atau organ intim yang terbuka pada pasien dan pasangannya, keluhan seperti 'longgar, tidak menggigit, tidak ada sensasi' dan 'tidak menyenangkan' sering terdengar.

Sementara itu proses labiloplasty berbeda dari vaginoplasty, ada pula pasien yang meminta labioplasty (penyusutan bibir organ intim).
Beberapa pasien, terutama yang berusia di bawah 40 tahun, sangat terganggu dengan bibir organ intim mereka besar. Beberapa mengeluh sakit pada saat berhubungan seks ketika pasangan berusaha menemukan “pintu".
Yang lainnya merasa depresi ketika pasangan melihat vulva dan berpaling ke wanita lain.

Labioplasty adalah operasi sederhana dengan memotong kelebihan kulit vulva dengan pemotongan lurus atau zigzag. Penjahitan dilakukan dengan rapi dan ini akan hilang dalam waktu sepekan.

Nah, baik vaginoplasty ataupun labioplasty masing-masing tentunya memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri. Hanya tinggal seperti apa keinginan Anda membuat organ intim menjadi lebih cantik?

0 komentar:

Posting Komentar