Pages

Panduan Memilih Hostel di Thailand

Panduan Memilih Hostel di Thailand
Inggried
Hairun FahrudinGang sempit di Khaosan Road, Thailand, yang padat dengan penginapan murah.

Hairun FahrudinRumah tradisonal Thailand yang difungsikan sebagai guesthouse

dok. Elex Media KomputindoBuku panduan wisata Thailand karya Hairun Fahrudin dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.

Hairun FahrudinKamar guesthouse di Thailand, sederhana tetapi rapi dan bersih.
Thailand adalah salah satu tujuan backpacking yang menawarkan tarif akomodasi paling murah di dunia. Hanya dengan 20 ribuan rupiah saja, kita sudah bisa tidur di kamar bersih dengan kasur nan nyaman.
Bukan cuma murah, kalau mampu memilih dengan tepat, kita bisa mendapatkan penginapan dengan fasilitas cukup baik. Sudah banyak guesthouse dan hostel di Thailand yang memanjakan tamunya dengan fasilitas internet dan wi-fi gratis. Juga, meskipun bertarif murah, interiornya ditata sangat menarik, tak kalah dengan "boutique hotel".
Menurut pengalaman saya, pelayanan di penginapan mungil jauh lebih personal ketimbang hotel-hotel berbintang. Pemiliknya lebih banyak tahu soal objek-objek wisata. Mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan kita dengan detail. Mengapa bisa begitu? Ya, karena pemilik penginapan kecil biasanya warga lokal sendiri. Tak heran kalau mereka jadi banyak tahu, karena lokasi wisata di sekitarnya sudah menjadi bagian kehidupannya.
Kalau bertanya ke resepsionis hotel berbintang, jawaban mereka sering standar saja. Bahkan, mereka sering menjawab tidak tahu! Ini tidak mengherankan karena karyawan hotel besar seringkali bukan penduduk asli. Biasanya mereka direkrut dari daerah lain, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri alias ekspatriat. Jadi, soal pengetahuan wisata, sebagian besar dari mereka sama awamnya dengan turis.
Terlepas dari semua keunggulan guesthouse dan hostel murah di Thailand, ada hal penting yang harus diperhatikan supaya tempat menginap Anda tidak berubah menjadi neraka. Tata kota di Thailand umumnya sangat buruk. Penginapan sering berada satu lokasi dengan klub disko atau pusat keramaian yang bisa menimbulkan suara gaduh di malam hari.
Supaya tidak salah memilih, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebelum memilih menginap di guesthouse atau hostel di Thailand. Tidak bisa tidur karena suara berisik, atau harus berbagi kasur dengan kutu hanyalah cerita lalu!
Siapkan daftar. Ketika memilih menginap di guesthouse atau hostel murah, saya lebih mengandalkan observasi langsung ketimbang berpatokan pada rangking di situs reservasi online. Saya jarang melakukan reservasi online, kecuali saat musim ramai turis (high season). Percayalah, kalau datang ke lokasi yang tepat, kita tidak akan kesulitan menemukan penginapan yang sesuai dengan isi kantong. Caranya, buatlah daftar akomodasi yang kita ambil dari situs reservasi online. Pastikan lokasinya saling berdekatan. Jadi kalau penuh, kita bisa dengan gampang mencari penginapan yang lainnya. Letakkan guesthouse atau hostel yang paling disukai dalam posisi paling atas di daftar tersebut. Perhatikan lingkungan sekitar. Sebelum memutuskan akan menginap di guesthouse atau hostel tertentu, perhatikan dulu lingkungan sekitarnya. Sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa tata kota di Thailand umumnya sangat buruk. Penginapan sering berlokasi bersebelahan dengan tempat dugem yang bisa menimbulkan suara berisik di waktu malam. Tak apa-apa harus berjalan agak jauh untuk menemukan lokasi yang tenang. Ini lebih baik daripada tidak bisa tidur di malam hari. Kalau bisa tidur nyaman, kegiatan jalan-jalan tentunya bisa dilakukan dengan menyenangkan.
Pasang indra penciuman. Jangan terkecoh dengan pandangan mata. Meskipun guesthouse dan hostel itu kelihatan indah. Kalau ada bau pesing, tak ada orang yang mau menginap di situ. Ketika mulai memasuki guesthouse atau hostel, pasang indra penciuman Anda baik-baik. Pastikan tak ada bau-bauan aneh.
Periksa kondisi kamar. Adakalanya pemilik guesthouse atau pengurus hostel menunjukkan ekspresi tidak senang kalau kita bilang ingin melihat kondisi kamarnya terlebih dahulu sebelum memutuskan menginap. Bukannya kita tidak percaya dengan kebersihan guesthouse atau hostel itu. Sebagai konsumen, boleh dong kita memeriksa dulu kualitas layanan yang hendak dibeli. Praktik ini lazim dilakukan dan Anda tidak perlu merasa tidak enak karena melakukannya. Pemilik guesthouse atau pengurus hostel yang bijak selalu memberi kesempatan untuk melihat kamarnya terlebih dahulu sebelum kita membayar.
Lihat toiletnya. Meskipun kita hanya sebentar saja menghabiskan waktu di kamar mandi, kalau kondisinya jorok akan membuat perasaan sangat tidak nyaman. Saya sendiri pernah menginap di sebuah hotel yang sebenarnya termasuk kelas mentereng. Kamarnya sangat bersih dan nyaman. Tetapi, kondisi toiletnya membuat saya muntah. Kondom bekas teronggok di pojok kamar mandi. Meskipun kondom tersebut kemudian saya buang, noda berwarna kuning masih menempel di lantai kamar mandi. Benar-benar menjijikkan!
Bayar untuk satu malam. Kalau sudah memutuskan akan menginap di guesthouse atau hostel tertentu, biasakan hanya membayar hanya untuk malam pertama saja. Kalau ternyata setelah menginap selama semalam di tempat itu Anda merasa cukup nyaman, Anda bisa membayar sewa untuk malam-malam berikutnya. Kalau sudah terlanjur membayar untuk beberapa hari, kemudian ternyata Anda tidak suka menginap di situ, bukan perkara mudah untuk menarik kembali uang yang sudah dibayar. (Hairun Fahrudin)
Sumber: www.easybackpacking.blogspot.com./kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar