Pages

Awas, Kolam Renang Umum Berbahaya!

Awas, Kolam Renang Umum Berbahaya!
Headline
IST

Kolam renang umum ternyata lebih berbahaya daripada yang Anda bayangkan. Sebuah studi menunjukkan saat keringat dan urine serta bahan organik lain tercampur dengan disinfektan di kolam air, hasilnya dapat berbahaya bagi kesehatan.

Temuan yang diumumkan pekan ini berhubungan dengan penggunaan disinfektan di kolam rekreasi yang bisa menyebabkan kerusakan sel genetik dan merugikan kesehatan seperti asma dan kanker kandung kemih.

Disinfektan merupakan suatu keharusan untuk mencegah wabah penyakit menular. Klorin dan kencing tidak bercampur, tapi masalah terjadi ketika pembersih bercampur dengan bahan organik.

Semua sumber air memiliki bahan organik yang berasal dari daun yang membusuk, mikroba dan bentuk kehidupan mati lainnya, kata peneliti Michael Plewa, profesor genetika University of Illinois .

Selain bahan organik dan disinfektan, air kolam berisi keringat, rambut, kulit dan air seni. Bahkan hasil survei menunjukkan, 1 dari 5 orang dewasa mengakui kencing dalam kolam. Demikian pula produk konsumen seperti kosmetik dan tabir surya dari perenang.

Produk-produk konsumen ini sering kali kaya akan nitrogen, dan bila bercampur dengan disinfektan, produk ini dapat menjadi kimia yang termodifikasi dan dikonversi menjadi agen toksin yang lebih banyak.

Menurut peneliti itu, dalam jangka panjang dari sampingan disinfeksi ini dapat terjadi mutasi gen, menyebabkan cacat lahir, mempercepat proses penuaan, menyebabkan penyakit pernafasan, dan bahkan menyebabkan kanker.

Dalam studi ini, peneliti mengevaluasi sampel air dari kolam renang umum dan sampel kontrol air keran. Sampel ini diuji apakah produk samping bahan kimia dalam sampel ini dapat merangsang mutasi gen menggunakan analisis sel sistematis yang disebut genotoxicity mamalia.

Teknologi DNA sensitif ini dapat mendeteksi kerusakan pada sel genom mamalia, yang memungkinkan peneliti untuk menyelidiki kerusakan pada tingkat inti sel masing-masing.

Hasil uji membuktikan bahwa semua sampel kolam yang didisinfeksi mengalami kerusakan DNA genomik lebih banyak dari sumber air keran, kata Plewa seperti dikutip dari Yahoo.

Temuan ini diterbitkan di jurnal Environmental Science & Technology. Penemuan itu didukung oleh dana dari National Science Foundation.

Namun semua hal itu tidak berarti harus membatalkan rencana pergi ke kolam renang umum. Plewa menawarkan rekomendasi bagi operator kolam dan perenang untuk mengurangi bahan kimia berbahaya dan membuat air kolam lebih aman. Harus diperhatikan dalam memilih desinfektan untuk merawat air kolam, saran Plewa.

Metode terbaik untuk menjaga air kolam adalah sebuah kombinasi perawatan UV (ultra violet) dengan klorin dibandingkan dengan hanya klorinasi. Selain itu, karbon organik harus dihapus sebelum disinfeksi ketika air kolam sedang di daur ulang.

Perenang juga dapat membantu dengan mandi terlebih dulu sebelum masuk air kolam, yang berarti lebih sedikit bahan organik sehingga mengurangi genotoxicity. Salah satu rekomendasi yang cukup jelas adalah jangan kencing di kolam renang. Plewa menyarankan pemilik kolam mengingatkan pelanggan tentang potensi bahaya yang disebabkan oleh buang air kecil di kolam.

inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar